Rabu, 30 Maret 2011

Bekerjalah Sepenuh Hati

Suatu Ketika Mercedez Benz owner memiliki masalah dengan kran air di kamar mandi dalam rumahnya. Kran tersebut selalu bocor sampai Big Bos Marcedez itu khawatir akan keselamatan anaknya yang mungkin saja dapat terpeleset dan jatuh.

Mengikuti rekomendasi temannya, Mr. Benz menghubungi tukang ledeng agar memperbaiki kran miliknya. Akhirnya dibuat perjanjian untuk memperbaiki yaitu 2 hari kemudian. Karena si tukang ledeng cukup sibuk. Sama sekali si Tukang ledeng tidak mengetahui bahwa si penelpon adalah termasuk orang penting, pemilik perusahaan mobil terbesar di Jerman.

Setelah ditelpon, satu hari kemudian si tukang ledeng menghubungi Mr. Benz untuk menyampaikan ucapan terima kasih karena telah bersedia menunggu hingga satu hari lagi.

Mr. Benz-pun kagum atas pelayanan si tukang ledeng dan cara berbicaranya.

Hari berikutnya pada hari yang telah ditentukan, si tukang ledeng datang untuk memperbaiki kran yang bocor di rumah Mr. Benz.

Setelah diutak-atik, akhirnya kran pun selesai diperbaiki dan setelah menerima pembayaran atas jasanya, si tukang ledeng pulang .

Sekitar 2(dua) minggu kemudian setelah hari itu, si tukang ledeng menelpon Mr. Benz untuk menanyakan apakah kran yang telah diperbaiki sudah benar-benar beres dan tidak ada masalah yang timbul? Ternyata Mr. Benz puas akan kerja si tukang ledeng dan mengucapkan terima kasih atas pelayanan si tukang ledeng. Mr. Benz berpikir, bahwa orang ini pasti orang yang hebat walaupun hanya tukang ledeng.

Beberapa bulan kemudian Mr. Benz merekrut si tukang ledeng untuk bekerja di perusahaannya. Tahukah Anda siapa namanya?

Ya, dialah Christopher L. Jr. Saat ini jabatannya adalah General Manager Customer Satisfaction and Public Relation di Mercedez Benz !

Sahabat, tahukah anda apa makna dari cerita diatas. Cerita diatas memberikan motivasi kepada kita untuk memberikan yang terbaik di kehidupan ini apapun posisi kita saat ini. Kita tidak tahu, sebenarnya posisi kehidupan kita dimana, namun dengan memberikan yang terbaik, kita tidak akan menoleh kebelakang melihat goresan cerita kehidupan kita dengan kekecewaan. Yang ada hanyalah senyum kepuasan akan apa yang telah kita lakukan.

Kehidupan ini hanyalah panggung sandiwara, maka sebaik-baik pemain adalah yang bermain sebaik mungkin dengan kesadaran bahwa perannya hanya sementara.

Ada naskah dan skenario Sang Pencipta yang tidak kita tahu.

Dibalik kebahagiaan, terkadang skenario selanjutnya adalah kesediihan, begitu pula terkadang dibalik kesedihan, skenario selanjutnya adalah kebahagiaan.

Hanya 2 hal yang dapat kita lakukan, yaitu meyakini bahwa skenario yang Allah berikan adalah yang terbaik dan berbuat yang terbaik dalam melalui setiap peristiwa kehidupan kita.

Maka jika Sahabat dalam kesedihan, kegalauan hati, keresahan jiwa, ingatlah bahwa itu hanya sementara…


TETAP SEHAT DAN TETAP SEMANGAT...!!!

Senin, 13 Desember 2010

Nilai Sebuah Kegagalan

Bagi banyak orang kegagalan adalah sesuatu yg buruk. Apakah betul begitu? Untuk pikiran yang dangkal, hal itu memang betul. Namun apabila kita memikirkannya lebih dalam lagi, kegagalan tidak selamanya merupakan bencana. Bisa jadi, dengan kegagalan Tuhan mengingatkan kita bahwa kapasitas kita belum cukup untuk menerima kesuksesan. Barangkali Tuhan menunjukkan kepada kita bahwa masih banyak hal yang harus kita pelajari, yang mana kalau kita sukses padahal kemampuan kita masih dangkal, kita akan terjatuh lebih dalam lagi.

Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang ahli investasi dari Amerika bahwa ‘orang bodoh dengan uang banyak adalah suatu fenomena yang sangat menarik’. Apakah yang akan terjadi bila orang bodoh tiba-tiba mendapatkan uang banyak? Jelas, dia akan menghabiskannya tanpa perhitungan hanya untuk barang-barang konsumtif dan kembali mengalami kesulitan keuangan karena kemungkinan besar barang-barang konsumtif tersebut akan dia beli dengan cara kredit. Apakah dia pantas disebut orang kaya? Jelas tidak, orang yang betul-betul kaya tahu betul apa yang akan dia perbuat dengan uangnya dan akan mengembangkannya lebih banyak lagi.

Poin utamanya adalah kesuksesan yang kita terima akan selalu sesuai dengan kapasitas diri kita. Jika kita menerima kesuksesan di luar kapasitas diri, malah kita akan jatuh lebih dalam dan gagal lebih parah. Maka dari itu, jangan terlalu mendramatisir kegagalan. Bisa jadi dengan kegagalan Tuhan menyelamatkan kita dari kegagalan yang lebih parah. Yang perlu kita fokuskan adalah bagaimana caranya agar kita bisa berkembang secara pribadi untuk layak menjadi orang yang betul-betul sukses sehingga kesuksesan kita bisa bertahan lama dan semakin berkembang.


Tetap Sehat dan Tetap Semangat...!!!

Sabtu, 04 Desember 2010

Kuat dan Keras Bukan Jaminan Untuk Menang

Ada dua benda yang bersahabat yaitu Besi dan Air. Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering menyombongkan diri kepada sahabatnya : "Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak" Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.

Suatu hari Besi menantang Air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana.

Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang" Besi dan Air pun mulai berlomba.

Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.

Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.
Score Air dan Besi 1 : 0 untuk rintangan ini.

Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.

Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat didasar gua. Score Air dan Besi menjadi 2 : 0.


Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !"

Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini,tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap. Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan. Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0.


Jadikanlah hidupmu seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan semuanya, karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras. Hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.

Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia. Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa. Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap.

Ya, mengalirlah seperti air karena kekuatan dan kekerasan bukanlah jaminan untuk memenangkan sebuah "pertandingan hidup".

TETAP SEHAT DAN TETAP SEMANGAT...!!!

Jumat, 03 Desember 2010

BELAJAR MENJADI BIJAK

Ketika Chung Tzu sedang berjalan-jalan, ada seorang pemuda menghampirinya. Pemuda itu meminta bantuannya untuk mengatasi sifat buruknya. Tanya Chung Tzu, “Apa masalahmu?”

Pemuda itu menjawab, “Guru, aku ini orang yang sangat emosional. Aku cepat marah. Bagaimana caranya menghentikan sifat buruk ini, Guru?”

Chung Tzu berkata lagi kepada pemuda itu, “Tunjukan kemarahanmu itu kepadaku. Mungkin itu akan sangat menarik.”

Pemuda itu menjawab, “Aku sedang tidak marah saat ini. Jadi aku tidak bisa menunjukkannya kepadamu.”

Kata Chung Tzu, “Baiklah. Bawalah saja padaku, kalau suatu saat nanti kamu sedang marah.”

Pemuda itu mulai mengeluh kepada gurunya, “Tetapi aku tidak bisa membawanya kepadamu. Tentulah kemarahanku itu hilang, ketika kubawa kepadamu.”

Dengan bijak, Chung Tzu berkata lagi, “Jika demikian, menurutku, kemarahan itu bukanlah bagian dari dirimu. Maka jika bukan merupakan bagian dari dirimu, pastilah sifat burukmu itu datang dari luar. Jadi jika suatu saat nanti kamu marah lagi, pukullah dirimu sendiri dengan tongkat hingga rasa marah itu hilang. Dengan demikian sifat burukmu juga akan hilang.”

Sering kita mengeluh tentang persoalan yang sebenarnya tidak ada dalam diri kita. Kita begitu dalam memperhatikannya. Seolah-olah hal itu begitu penting. Seolah-olah hal itu yang sangat mendominasi hidup kita. Akibatnya, kita menjadi panik. Bisa-bisa menjadi stress, karena terlalu memikirkan hal itu. Siapa yang kemudian akan menderita? Kita sendiri.

Karena itu, kita mesti membedakan antara persoalan yang berasal dari dalam diri kita sendiri dan persoalan yang berasal dari luar diri kita. Kita mesti secara kritis menilai persoalan-persoalan itu. Lalu kita susun strategi-strategi untuk mengatasinya. Kita cari akar persoalan yang datang dari luar diri kita. Lalu segera kita selesaikan dengan hati yang dingin.

Lantas persoalan yang berasal dari dalam diri kita pun kita usahakan untuk diselesaikan dengan baik. Mungkin kita butuh bantuan orang-orang lain untuk melihat secara jeli persoalan yang sedang kita hadapi. Untuk itu, dibutuhkan suatu kerendahan hati. Kita mesti membuka hati kita lebar-lebar, sehingga persoalan yang ada dalam diri kita dapat diselesaikan dengan baik.

Jadilah pribadi yang menyenangkan dan berbahagia dengan berpikir dan bersikap bijak terhadap segala persoalan kehidupan kita.


TETAP SEHAT DAN TETAP SEMANGAT...!!!

Sabtu, 27 November 2010

Indonesia, Negara Keempat Pengakses Situs Porno

Tahukah Anda, berdasarkan hasil survey yang dilakukan selama 2010, masyakat Indonesia berada pada urutan keempat di dunia, yang gemar mem-browsing situs pornografi. Ini diungkapkan oleh Ketua Gerakan “Jangan Bugil Depan Kamera”, Peri Umar Farouk, saat tampil sebagai narasumber pada sosialisasi Undang-Undang Nomor 44/2008 tentang pornografi di Kendari, Rabu (23/6), sebagaimana diberitakan Antara.

“Pada tahun 2008 dan 2009, Indonesia berada pada urutan ke tiga dari beberapa negara di Asia setelah Vietnam, Kroasia dan beberapa negara Eropa lainnya,” jelas Peri seraya menambahkan bahwa kegemaran masyarakat indonesia yang mengakses kata kunci “sex” pada jaringan internet, tidak hanya diminati kalangan remaja (14-26 tahun), tetapi juga usia dewasa (30-45 tahun)—merata di seluruh Indonesia, dengan menggunakan fasilitas warung telekomunikasi mau pun perkantoran.
“Meski dalam UU pornografi itu menyebutkan bahwa yang tidak terjerat dalam hukum pidana adalah membuat, memiliki, atau menyimpan materi pornografi untuk dirinya sendiri dan kepentingan sendiri, namun, dengan pertimbangan lain, setiap individu secara sukarela lebih aman membebaskan diri atau menjauhkan untuk tidak membuka situs pornografi,” paparnya.
Oleh karena itu, kata Peri, untuk tidak lebih meluasnya penggunaan internet yang mengakses situs berbau pornografi, pemerintah dan masyarakat wajib melakukan pencegahan pembuatan, penyebarluasan dan penggunaan pornografi (pasal 17) dalam UU Pornografi tersebut.
Ini berarti, masyarakat yang melaporkan pelanggaran, sebagaimana dimaksud dalam pasal itu berhak mendapatkan perlindungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
“Warga masyarakat yang melakukan pelanggaran apakah itu yang memproduksi, membuat dan memperbanyak dan menyebarluaskan maka sanksi pidana penjara paling singkat enam bulan dan paling lama 12 tahun atau denda paling sedikit Rp250 juta dan paling banyak Rp6 miliar,” katanya.
Peri juga menyatakan saatnya perusahaan atau koperasi, membuat kebijakan-kebijakan dalam profesionalitas badan kepegawaiannya, yang berkaitan erat pencegahan pornografi di lingkungan kerjanya. “Bila perlu cantumkan pemberian sanksi yang berat untuk penyalagunaan fasilitas kantor berkenaan pornografi,” pungkasnya.

Kamis, 25 November 2010

KEBIASAAN YANG MERUGIKAN (I KORINTUS 11:16 dan 15:33)

I. PENDAHULUAN
Ada pepatah:
“Bahwa pemikiran melahirkan keputusan;
keputusan melahirkan tindakan;
tindakan melahirkan kebiasaan dan
kebiasaan menentukan masa depan”

Berarti kebiasaan-kebiasaan kita akan menentukan masa depan hidup kita.

II. APA YANG DAPAT MEMBENTUK KEBIASAAN
1.Apa yang masuk dalam pikiran kita, baik pelajaran, bacaan dan tontonan
2.Pergaulan kita
3.Pendidikan keluarga
4.Pemahaman kita tentang Tuhan
5.Tuntunan moral dalam kehidupan

III. KEBIASAAN YANG MERUGIKAN DALAM KELUARGA
1.Mendiamkan masalah
2.Saling mencemburui dan mencurigai
3.Menjelekkan pasangan di depan orang lain
4.Mendustai dan membohongi pasangan
5.Menghakimi pasangan dengan pikiran negatif:
   “Ah…Pasangan saya kampungan, bodoh, lemah, ga bisa apa-apa”;
   dan predikat-predikat negatif lainnya
6.Melakukan kekerasan dengan perkataan dan perbuatan

IV. MEMBUANG KEBIASAAN YANG MERUGIKAN
1.Belajar memahami pasangan
2.Perbanyak komunikasi
3.Mau berkorban demi kebaikan keluarga, bukan hanya memikirkan diri sendiri
4.Minta bimbingan Roh Kudus

Haleluyah & JBU

Selasa, 23 November 2010

Kisah Inspirasi

Suatu kali, ada seorang konglomerat dan pengusaha kaya. Hebatnya, kekayaannya itu menurut banyak pihak diperoleh benar – benar dari nol. Karena itu, apa yang dilakukannya mampu menginspirasi banyak orang. 

Suatu ketika, karena penasaran, ada seorang pemuda ingin belajar menimba pengalaman dari sang pengusaha. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya sang pemuda berhasil menemui si pengusaha sukses. “Terimakasih Bapak mau menerima saya. Terus terang saya sangat ingin menimba pengalaman dari Bapak sehingga bisa sukses seperti Bapak,” ujar pemuda itu. 


Mendengar permintaan itu, sang pengusaha tersenyum sejenak. Kemudian, ia pun meminta anak muda tadi menengadahkan satu tangannya. Si pemuda pun terheran – heran. Namun, kemudian si pengusaha pun menjelaskan maksudnya. “Biar aku lihat garis tanganmu. Dan, simaklah baik – baik apa pendapatku tentangmu sebelum aku memberikan pelajaran seperti yang kamu minta,” jawab pengusaha tersebut.

Setelah menengadahkan satu tangannya, si pengusaha pun berkata, “Lihatlah telapak tanganmu ini. Di sini ada beberapa garis utama yang menentukan nasib. Disana ada garis kehidupan. Kemudian, di sini ada garis rezeki dan ada pula garis jodoh. Sekarang, menggenggamlah. Dimana semua garis tadi?” “Di dalam telapak tangan yang saya genggam.” Jawab si pemuda yang penasaran. “Nah, apa artinya itu? Hal itu mengandung arti, bahwa apapun takdir dan keadaanmu kelak, semua itu ada dalam genggamanmu sendiri. Kamu lihat bukan? Bahwa semua garis tadi ada di tanganmu. Dan, begitulah rahasia suksesku selama ini. Aku berjuang dan berusaha dengan berbagai cara untuk menentukan nasibku sendiri,” terang si pengusaha.

“Kini coba lihat kembali genggamanmu. Bukankah masih ada garis yang tidak ikut tergenggam? Sisa garis itulah yang berada di luar kendalimu. Karena disanalah letak kekuatan Sang Maha Pencipta yang tidak akan mampu kita lakukan dan itulah bagiannya Tuhan. Genggam dan lakukan bagianmu dengan kerja keras dan bersungguh-sungguh, dan serahkan kepada Allah SWT bagian yang tidak mampu engkau lakukan !